Rabu, 25 Mei 2011

24.05.2008 -->> 24.05.20011


Hari Sabtu, 3 tahun yang lalu tepat pukul 08.25 lewat operasi ceisar Lahirlah malaikat kecil bernama Muhammad Mulana Yusuf dengan berat yang cukup membuat semua orang menggelengkan kepala yaitu 4,2 kg ke dunia ini.






Setelah melalui berbagai proses panjang dan melelahkan bagi sang :
Ibunda                  : Enny Subekti
Ayahanda               : Unang
Akhirlah hadir juga sang malaikat kecil tersebut.
Bahagia tak henti-henti di rasakan oleh semua anggota keluarga di tambah sanak saudara dari kedua belah pihak orang tua atas lahirnya Lana.
Sebelum cerita bagaimana ke depannya Lana,, kita flashback dahulu ke belakang. Bagaimana keluarga kecil saya sebelum kehadiran Lana.

Keluarga saya bisa di katakan keluarga ideal, karena hanya memiliki anggota keluarga berjumlah 4,, ayah, ibu, dan 2 orang anak (saya dan kakak saya).







Setiap harinya kehidupan di rumah sangat sepi yang di karenakan kesibukan pribadi. Kerja sang ayah, kuliah sang kakak, dan sekolah saya. Tinggal sang ibu yang tidak memiliki kesibukan apa-apa. Akhirnya tercetuslah ide buat menambah anggota keluarga lagi. Tanpa sepengetahuan sang anak, terprogramlah program itu. Dan alhamdulillah Allah pun mengkabulkan keinginan Ibu saya.

9 bulan pun berlalu..

Sesuai prediksi Dokter, calon adik saya itu akan terlahir di dunia ini sekitar tanggal 10 Mei 2008. Dan pada saat bersamaan, datanglah ajakan kantor bapak saya untuk Family Gathering di Puncak. Tentu saya ajakan itu di tolak oleh bapak saya, di karenakan bentrok dengan tanggal lahirnya adik saya.

Seminggu pun berlalu…

Hati kami pun semakin berdebar menunggu kehadiran malaikat kecil itu. Tetapi sampai tanggal 16 Mei 2008 pun tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan hadir di dunia ini. Hati Ibu saya pun semakin cemas.
Akhirnya dengan muka lemas, di terimalah ajakan kantor untuk Family Gathering di Puncak dengan alibi menghilangkan stress menunggu ia hadir.






17 Mei 2008

Akhirnya kita semua berangkat menuju Puncak dengan perasaan cemas. Tetapi kecemasan kami pun di tanggapi sekaligus di jamin oleh sang bos dengan telah di siapkan Rumah sakit untuk ibu saya, jaga-jaga kalau lahiran di sana.
Tetapi sampai kami tiba kembali di rumah dari acara kantor, tanda-tanda itu pun tidak kunjung datang.
Prediksi dokter telah lebih dari 1 minggu. Di khawatirkan ketuban sang ibu keburu kering dan membahayakan sang bayi. Akhirnya pada tanggal 23 Mei 2008 di ambilah tindakan. Tetapi tak membuahkan hasil pula.

24 Mei 2008

Tak ada jalan lagi, operasi pun di pilih. Pinjaman kiri-kanan akhirnya memberanikan bapak saya untuk menerima operasi tersebut.


Dan tepat pukul 08.25,,
owek, owek, owekk,, hadirlah sang bayi di dunia ini.






Kehadirannya pun di sertai detak takjub dokter-dokter yang menangani di karenakan berat badan sang bayi yang sangat spektakuler, yaitu 4,2 kg, Jauh dari prediksi dokter periksa yang hanya memprediksi sekitar +/- 3 kg.
Seminggu dari kelahirannya bayi itu, akhirnya ibu saya di izinkan pulang. Sesampainya di rumah diskusi pun terjadi untuk pencarian nama sang bayi. Akhirnya sang Bapak memilih nama MUHAMMAD YUSUF . Setelah di fikir, kalau namanya itu susah untuk memilih nama panggilannya. Muhammad -->> Amad Yusuf -->> Ucup,,???? Akhirnya sang Ibu menyelipkan kata Maulana di tengah nama tersebut. Dan akhirnya tercetuslah panggilan kecil sang bayi tersebut dengan sebutan Dede Lana.





18 Juli 2008

Dengan jangka waktu yang lumayan lama, akhirnya datang juga hari Aqiqah nya Lana.







Hari-hari anggota keluarga kami pun berubah hampir 180 derajat, khususnya ibu saya yang tidak merasakan kesepian lagi dengan kehadiran Lana.



















24 Mei 2009

Hari dimana bertambahnya umur Lana. Tak terasa Lana sudah setahun. Acara surprice pun di berikan dari bibi-bibinya Lana.



Selamat Ulang Tahun ya Lana,, Sehat selalu,, J

Hari berganti hari, dan waktu seakan bergerak cepat sehingga tiba saatnya Lana menimba Ilmu di usia dininya di TPQ Nahwa Nur.



24 Mei 2011

Dan tak terasa Lana pun semakin besar. Dan umurnya pun sudah menginjak 3 tahun. Di umur yang sekarang Lan sudah banyak permintaan.
Ingin berenang,,







Ingin ke Ragunan,,








Ingin ke Taman Topi,,



Dan terakhir Lana ingin sekali ke laut main pasir,,
Sekian dulu ya cerita tentang adik kecil ku si Lana,, Lain waktu di sambung,,




Kamis, 19 Mei 2011

Goresan Tercinta Ibu dan Ayah

Saat kutengadahkan mukaku ke atas menatap terik mentari,
Saat kutatap gemerlap bintang di kala gelap yang siap mengantarkan mimpi, Tergores sepasang nama,
Nama yang selalu kuingat dalam benak diri,

Saat kupalingkan mukaku ke bawah menatap dinding & lantai,
Tetap tergores sepasang nama,
Nama yang selalu kukenang hingga akhir hayat diri,

Saat kulalui hari-hari berganti,
Tetap selalu tergores,
Tetap terukir dalam sanubari ini, Tetap tertata, tersusun dengan indah,
Sepasang nama yang akan selalu kuteladani,

Sepasang nama,
Nama… yang selalu rela berkorban untukku,
Berkorban hingga akhir hayat mereka,
Yang selalu merelakan & mengiklaskan hidupnya,

Untuk diriku,
Untuk kebahagianku,
Untuk membimbingku,
Untuk menempah diriku,
Menjadi seorang MANUSIA,
Kepala ini tertunduk,
Mata ini sembab,
Lidah ini keluh,
Hati ini pilu,

Saat kukenang,
Saat-saat indah bersamanya, Ketika dekap erat penuh kasih,
Membelenggu seluruh jiwa,
Dalam hening pikiranku,
Kutatap raut mukanya yang sudah keriput,
Kuingat tatap bola mata yang mulai pudar,
Kurasakan tetes deras keringatnya,
Kulukis putih rambut yang menipis & beruban,

Semua itu,
Untuk menafkahi kehidupan kami,

Meskipun dalam berat hari-harimu,
Terkadang muncul amarah mereka buatku,
Tapi ku tahu amarahnya adalah bagian kasihnya untukku,
Marahnya adalah cintanya untukku,

Tuhan,
Sampaikan rasa rindu ini buat mereka,
Sampaikan goresan kata dariku buat mereka,
Sampaikan jika aku selalu mengingat mereka, Sampaikan kalau aku selalu mendambakan kehadiran mereka,

Meskipun terkadang,
Aku lalai, aku lupa,
Aku terlalu sibuk untuk urusanku sendiri,
Hingga terkadang waktu 24 jam tidak cukup kusisakan buat mereka,

Tuhan,
Sampaikan goresan kata ini untuk mereka,
Rasa terima kasih yang mendalam,
Rasa bakti yang mendalam,
Atas semua perhatian mereka,
Atas kasih sayang mereka,
Atas do’a-do’a mereka,
Atas semua pengorbanan mereka,

Untuk semua kesuksesan diriku,
Karena aku, terkadang lalai untuk berbagi dengan mereka,
Aku terkadang terlena dengan kesenangan juga kesuksesan diri,

Tuhan,
Bahagiakan mereka,
Dalam setiap tetes air mata bahagia yang mereka jatuhkan,
Dalam setiap pengabdian & ibadah yang mereka lakukan,
Untuk-MU Yang Maha Segalanya !

Antara Aku, Ayah dan Ibu

Ayah :
Ayah harap kamu memiliki kehidupan yang dapat kamu banggakan untuk kamu sendiri
Ayah harap kamu memiliki pengalaman lebih apa yang tidak ayah dapatkan
Ayah harap kamu dapat merasakan apa yang belum pernah ayah rasakan

                                       Ibu :
Ibu hanya ingin kamu tidak lupa apa saja yang telah membuat kamu besar selama ini
Ibu hanya ingin kamu mengasihi orang - orang seperti ibu mengasihimu sejak dalam kandungan
Ibu hanya ingin kamu tahu apa untuk apa kamu dilahirkan ke bumi yang indah ini



Aku :
Aku tidak tahu akan jadi apa dan ingin jadi siapa?








Ayah  & Ibu :
Jadilah dirimu sendiri nak, jangap pernah berusaha menjadi orang lain, ayah ibumu tak pernah mengharapkan apa-apa darimu dan tak pernah inginkan apa-apa dari dirimu nak


Aku dan Ibu adalah sepasang Kekasih

Di hati ini ada 2 bagian Tentang cinta aku dan ibu 

Tentang harapan kita berdua Selalu bersama 
Memejamkan mata bersama Kebahagiaan ini Adalah tentang cinta 
Cinta bunda denganku Cintaku untuk bunda Cinta kita untuk bersama Bersemayam untuk bahagia Karena Tiap detiknya Hanya kesetiaan 
Tiap menitnya Hanya kebersamaan 
Tiap dentingannya Hanya kerinduan 
Tiap waktunya Hanya tentang aku dan bunda karena Hati ini berpelukan 
Hati ini saling membutuhkan Kasih kami Saling menguatkan Kasih 
kami Saling memberikan makna Cinta kami Membuktikan keabadian Cinta kami 
Membuktikan kekekalan Cinta kami adalah Dua ruh yang bersenyawa yang Menangis karena bahagia yang Tersenyum karena luka Yang Menjadi teman karena duka Yang Menjadi udara dalam kesesakan Yang Menjadi bunga dalam tiap tetes peluh Yang Menjadi surga dalam tiap air mata Yang Menjadi bisik dalam kedalaman tiap doa Aku dan ibuku Adalah sepasang kekasih Karena Cerita yang teramat manis Tentang kami Yang Tak kan pernah memiliki akhir Dalam tiap Kasihnya

*_______^

Selasa, 17 Mei 2011

Sehari di Rumah RASULULLAH

(Part I)

-Ziarah-
          Kita kembali pada abad-abad yang telah lalu, membolak-balik lembaran2 sejarah yang telah lewat, membaca dan mengkaji baris demi baris, kemudian berziarah ke rumah Rasul Agung Muhammad saw., melihat keadaannya serta mendengar hadist2 dan sabda-sabdanya. Sehari saja kita tinggal di rumah Nabi sambil memetik pelajaran dan hikmah untuk kemudian kita gunakan sebagai penerang pikiran, ucapan, dan tingkah laku kita.

          Ilmu pengetahuan dan teknologi yang di capai oleh manusia abad ini berkembang pesat. Mereka membaca dan melakukan berbagai riset, mengadakan perjalanan ke barat dan timur yang kemudian di abadikan lewat buku-buku dan di sertai film, slide, dsb.

          Nah, apa salahnya jika sekarang kita melakukan hal serupa, tetapi yang akan kita lakukan adalah ziarah syar’iyyah ke rumah Rasulullah untuk mengenal seluk beluk kehidupan beliau yang nanti bisa diterapkan di rumah kita sendiri.

-Rihlah (berwisata)-

          Berwisata ke rumah Rasulullah dan melihat dari dekat kehidupan pribadi dan cara beliau bersosialisasi dengan orang lain adalah sesuatu yang menyenangkan. Disamping mendapat pelajaran yang berharga, kita akan memperoleh pahala. Mengapa,,??? Karena kita tidak sekedar bersantai, melainkan nuansa wisata ini sarat dengan wejangan, nasihat teladan, dan petunjuk.

          Wisata ini mengacu pada beberapa kitab yang mencakup beberapa keterangan yang sahih (benar) dari para sahabat yang bisa di percaya. Jadi sumbernya jelas.

          Mari kita mulai wisata syar’iyyah ini. Di depan mata kita terbentang luas “Madinah Nabawiyah” atau kota Nabi. Di Madinah, yang paling dulu tampak dari jauh adalah Gunung Uhud.
          Di sebalah timur Masjid Nabawi, tampak sebuah bangunan yang akan membuat kita takjub karena kesederhanaannya, yaitu tempat tinggal seorang Rasul Agung. Dengan hamparan tikar yang usang dan nyaris tanpa perabot.

Disebelah rumah tersebut, tampaklah deretan rumah petak yang berdampingan. Inilajh rumah istri-istri beliau, pendamping setia di kala suka maupun duka.


Sabtu, 07 Mei 2011

permintaan ku,,

jka qu jtuh nanti. bntulah aku untk bngun,.. obati lukaku, dan

 hpus air mtaku.. dan jka aku lemah, bantu langkahku dan trsnyumlah untkku. jka aku buta bimbing langkahku dan trangi mimpiku. jka aku brsdih, tnjukkan aku bhgia,, ajarkn aku trsenyum. dan prlhatkan pdaku ceriamu, namun jka aku mati.
jangan menangis!! jngan kecewa!!. jangan trluka!!, 
karena.
jka kmu menangis, aku tak mampu lgi. trbangun untk mnghapus perihmu,
aku brjanji. kan tetap hidup dlam 
Hatimu sampai bnar2 kmu minta q tuk pergi
 ..

sahabat,,

Swtu hr CINTA & SAHABAT b"jln d'desa

Tiba2 CINTA jth k dLm tlaga, knp??

Krn CINTA itu buta..

Lalu SAHABAT pun ikut trjun, knp??

Krn SAHABAT akn b"buat ap sj demi CINTA

d'dlm telaga CINTA hilang


knp??

Krn CINTA itu halus,mudah hilang jk tak d'jg & sulit d'cri..

Sedngkn SAHABAT msh m'cri2 dan mnunggu CINTA..


knp??

Krn SAHABAT it sejati & akan kekal sbg SAHABAT yg setia..

S0..

Hargai & sayangilah SAHABAT mu slagi dy msih ada..

Rabu, 25 Mei 2011

24.05.2008 -->> 24.05.20011


Hari Sabtu, 3 tahun yang lalu tepat pukul 08.25 lewat operasi ceisar Lahirlah malaikat kecil bernama Muhammad Mulana Yusuf dengan berat yang cukup membuat semua orang menggelengkan kepala yaitu 4,2 kg ke dunia ini.






Setelah melalui berbagai proses panjang dan melelahkan bagi sang :
Ibunda                  : Enny Subekti
Ayahanda               : Unang
Akhirlah hadir juga sang malaikat kecil tersebut.
Bahagia tak henti-henti di rasakan oleh semua anggota keluarga di tambah sanak saudara dari kedua belah pihak orang tua atas lahirnya Lana.
Sebelum cerita bagaimana ke depannya Lana,, kita flashback dahulu ke belakang. Bagaimana keluarga kecil saya sebelum kehadiran Lana.

Keluarga saya bisa di katakan keluarga ideal, karena hanya memiliki anggota keluarga berjumlah 4,, ayah, ibu, dan 2 orang anak (saya dan kakak saya).







Setiap harinya kehidupan di rumah sangat sepi yang di karenakan kesibukan pribadi. Kerja sang ayah, kuliah sang kakak, dan sekolah saya. Tinggal sang ibu yang tidak memiliki kesibukan apa-apa. Akhirnya tercetuslah ide buat menambah anggota keluarga lagi. Tanpa sepengetahuan sang anak, terprogramlah program itu. Dan alhamdulillah Allah pun mengkabulkan keinginan Ibu saya.

9 bulan pun berlalu..

Sesuai prediksi Dokter, calon adik saya itu akan terlahir di dunia ini sekitar tanggal 10 Mei 2008. Dan pada saat bersamaan, datanglah ajakan kantor bapak saya untuk Family Gathering di Puncak. Tentu saya ajakan itu di tolak oleh bapak saya, di karenakan bentrok dengan tanggal lahirnya adik saya.

Seminggu pun berlalu…

Hati kami pun semakin berdebar menunggu kehadiran malaikat kecil itu. Tetapi sampai tanggal 16 Mei 2008 pun tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan hadir di dunia ini. Hati Ibu saya pun semakin cemas.
Akhirnya dengan muka lemas, di terimalah ajakan kantor untuk Family Gathering di Puncak dengan alibi menghilangkan stress menunggu ia hadir.






17 Mei 2008

Akhirnya kita semua berangkat menuju Puncak dengan perasaan cemas. Tetapi kecemasan kami pun di tanggapi sekaligus di jamin oleh sang bos dengan telah di siapkan Rumah sakit untuk ibu saya, jaga-jaga kalau lahiran di sana.
Tetapi sampai kami tiba kembali di rumah dari acara kantor, tanda-tanda itu pun tidak kunjung datang.
Prediksi dokter telah lebih dari 1 minggu. Di khawatirkan ketuban sang ibu keburu kering dan membahayakan sang bayi. Akhirnya pada tanggal 23 Mei 2008 di ambilah tindakan. Tetapi tak membuahkan hasil pula.

24 Mei 2008

Tak ada jalan lagi, operasi pun di pilih. Pinjaman kiri-kanan akhirnya memberanikan bapak saya untuk menerima operasi tersebut.


Dan tepat pukul 08.25,,
owek, owek, owekk,, hadirlah sang bayi di dunia ini.






Kehadirannya pun di sertai detak takjub dokter-dokter yang menangani di karenakan berat badan sang bayi yang sangat spektakuler, yaitu 4,2 kg, Jauh dari prediksi dokter periksa yang hanya memprediksi sekitar +/- 3 kg.
Seminggu dari kelahirannya bayi itu, akhirnya ibu saya di izinkan pulang. Sesampainya di rumah diskusi pun terjadi untuk pencarian nama sang bayi. Akhirnya sang Bapak memilih nama MUHAMMAD YUSUF . Setelah di fikir, kalau namanya itu susah untuk memilih nama panggilannya. Muhammad -->> Amad Yusuf -->> Ucup,,???? Akhirnya sang Ibu menyelipkan kata Maulana di tengah nama tersebut. Dan akhirnya tercetuslah panggilan kecil sang bayi tersebut dengan sebutan Dede Lana.





18 Juli 2008

Dengan jangka waktu yang lumayan lama, akhirnya datang juga hari Aqiqah nya Lana.







Hari-hari anggota keluarga kami pun berubah hampir 180 derajat, khususnya ibu saya yang tidak merasakan kesepian lagi dengan kehadiran Lana.



















24 Mei 2009

Hari dimana bertambahnya umur Lana. Tak terasa Lana sudah setahun. Acara surprice pun di berikan dari bibi-bibinya Lana.



Selamat Ulang Tahun ya Lana,, Sehat selalu,, J

Hari berganti hari, dan waktu seakan bergerak cepat sehingga tiba saatnya Lana menimba Ilmu di usia dininya di TPQ Nahwa Nur.



24 Mei 2011

Dan tak terasa Lana pun semakin besar. Dan umurnya pun sudah menginjak 3 tahun. Di umur yang sekarang Lan sudah banyak permintaan.
Ingin berenang,,







Ingin ke Ragunan,,








Ingin ke Taman Topi,,



Dan terakhir Lana ingin sekali ke laut main pasir,,
Sekian dulu ya cerita tentang adik kecil ku si Lana,, Lain waktu di sambung,,




Kamis, 19 Mei 2011

Goresan Tercinta Ibu dan Ayah

Saat kutengadahkan mukaku ke atas menatap terik mentari,
Saat kutatap gemerlap bintang di kala gelap yang siap mengantarkan mimpi, Tergores sepasang nama,
Nama yang selalu kuingat dalam benak diri,

Saat kupalingkan mukaku ke bawah menatap dinding & lantai,
Tetap tergores sepasang nama,
Nama yang selalu kukenang hingga akhir hayat diri,

Saat kulalui hari-hari berganti,
Tetap selalu tergores,
Tetap terukir dalam sanubari ini, Tetap tertata, tersusun dengan indah,
Sepasang nama yang akan selalu kuteladani,

Sepasang nama,
Nama… yang selalu rela berkorban untukku,
Berkorban hingga akhir hayat mereka,
Yang selalu merelakan & mengiklaskan hidupnya,

Untuk diriku,
Untuk kebahagianku,
Untuk membimbingku,
Untuk menempah diriku,
Menjadi seorang MANUSIA,
Kepala ini tertunduk,
Mata ini sembab,
Lidah ini keluh,
Hati ini pilu,

Saat kukenang,
Saat-saat indah bersamanya, Ketika dekap erat penuh kasih,
Membelenggu seluruh jiwa,
Dalam hening pikiranku,
Kutatap raut mukanya yang sudah keriput,
Kuingat tatap bola mata yang mulai pudar,
Kurasakan tetes deras keringatnya,
Kulukis putih rambut yang menipis & beruban,

Semua itu,
Untuk menafkahi kehidupan kami,

Meskipun dalam berat hari-harimu,
Terkadang muncul amarah mereka buatku,
Tapi ku tahu amarahnya adalah bagian kasihnya untukku,
Marahnya adalah cintanya untukku,

Tuhan,
Sampaikan rasa rindu ini buat mereka,
Sampaikan goresan kata dariku buat mereka,
Sampaikan jika aku selalu mengingat mereka, Sampaikan kalau aku selalu mendambakan kehadiran mereka,

Meskipun terkadang,
Aku lalai, aku lupa,
Aku terlalu sibuk untuk urusanku sendiri,
Hingga terkadang waktu 24 jam tidak cukup kusisakan buat mereka,

Tuhan,
Sampaikan goresan kata ini untuk mereka,
Rasa terima kasih yang mendalam,
Rasa bakti yang mendalam,
Atas semua perhatian mereka,
Atas kasih sayang mereka,
Atas do’a-do’a mereka,
Atas semua pengorbanan mereka,

Untuk semua kesuksesan diriku,
Karena aku, terkadang lalai untuk berbagi dengan mereka,
Aku terkadang terlena dengan kesenangan juga kesuksesan diri,

Tuhan,
Bahagiakan mereka,
Dalam setiap tetes air mata bahagia yang mereka jatuhkan,
Dalam setiap pengabdian & ibadah yang mereka lakukan,
Untuk-MU Yang Maha Segalanya !

Antara Aku, Ayah dan Ibu

Ayah :
Ayah harap kamu memiliki kehidupan yang dapat kamu banggakan untuk kamu sendiri
Ayah harap kamu memiliki pengalaman lebih apa yang tidak ayah dapatkan
Ayah harap kamu dapat merasakan apa yang belum pernah ayah rasakan

                                       Ibu :
Ibu hanya ingin kamu tidak lupa apa saja yang telah membuat kamu besar selama ini
Ibu hanya ingin kamu mengasihi orang - orang seperti ibu mengasihimu sejak dalam kandungan
Ibu hanya ingin kamu tahu apa untuk apa kamu dilahirkan ke bumi yang indah ini



Aku :
Aku tidak tahu akan jadi apa dan ingin jadi siapa?








Ayah  & Ibu :
Jadilah dirimu sendiri nak, jangap pernah berusaha menjadi orang lain, ayah ibumu tak pernah mengharapkan apa-apa darimu dan tak pernah inginkan apa-apa dari dirimu nak


Aku dan Ibu adalah sepasang Kekasih

Di hati ini ada 2 bagian Tentang cinta aku dan ibu 

Tentang harapan kita berdua Selalu bersama 
Memejamkan mata bersama Kebahagiaan ini Adalah tentang cinta 
Cinta bunda denganku Cintaku untuk bunda Cinta kita untuk bersama Bersemayam untuk bahagia Karena Tiap detiknya Hanya kesetiaan 
Tiap menitnya Hanya kebersamaan 
Tiap dentingannya Hanya kerinduan 
Tiap waktunya Hanya tentang aku dan bunda karena Hati ini berpelukan 
Hati ini saling membutuhkan Kasih kami Saling menguatkan Kasih 
kami Saling memberikan makna Cinta kami Membuktikan keabadian Cinta kami 
Membuktikan kekekalan Cinta kami adalah Dua ruh yang bersenyawa yang Menangis karena bahagia yang Tersenyum karena luka Yang Menjadi teman karena duka Yang Menjadi udara dalam kesesakan Yang Menjadi bunga dalam tiap tetes peluh Yang Menjadi surga dalam tiap air mata Yang Menjadi bisik dalam kedalaman tiap doa Aku dan ibuku Adalah sepasang kekasih Karena Cerita yang teramat manis Tentang kami Yang Tak kan pernah memiliki akhir Dalam tiap Kasihnya

*_______^

Selasa, 17 Mei 2011

Sehari di Rumah RASULULLAH

(Part I)

-Ziarah-
          Kita kembali pada abad-abad yang telah lalu, membolak-balik lembaran2 sejarah yang telah lewat, membaca dan mengkaji baris demi baris, kemudian berziarah ke rumah Rasul Agung Muhammad saw., melihat keadaannya serta mendengar hadist2 dan sabda-sabdanya. Sehari saja kita tinggal di rumah Nabi sambil memetik pelajaran dan hikmah untuk kemudian kita gunakan sebagai penerang pikiran, ucapan, dan tingkah laku kita.

          Ilmu pengetahuan dan teknologi yang di capai oleh manusia abad ini berkembang pesat. Mereka membaca dan melakukan berbagai riset, mengadakan perjalanan ke barat dan timur yang kemudian di abadikan lewat buku-buku dan di sertai film, slide, dsb.

          Nah, apa salahnya jika sekarang kita melakukan hal serupa, tetapi yang akan kita lakukan adalah ziarah syar’iyyah ke rumah Rasulullah untuk mengenal seluk beluk kehidupan beliau yang nanti bisa diterapkan di rumah kita sendiri.

-Rihlah (berwisata)-

          Berwisata ke rumah Rasulullah dan melihat dari dekat kehidupan pribadi dan cara beliau bersosialisasi dengan orang lain adalah sesuatu yang menyenangkan. Disamping mendapat pelajaran yang berharga, kita akan memperoleh pahala. Mengapa,,??? Karena kita tidak sekedar bersantai, melainkan nuansa wisata ini sarat dengan wejangan, nasihat teladan, dan petunjuk.

          Wisata ini mengacu pada beberapa kitab yang mencakup beberapa keterangan yang sahih (benar) dari para sahabat yang bisa di percaya. Jadi sumbernya jelas.

          Mari kita mulai wisata syar’iyyah ini. Di depan mata kita terbentang luas “Madinah Nabawiyah” atau kota Nabi. Di Madinah, yang paling dulu tampak dari jauh adalah Gunung Uhud.
          Di sebalah timur Masjid Nabawi, tampak sebuah bangunan yang akan membuat kita takjub karena kesederhanaannya, yaitu tempat tinggal seorang Rasul Agung. Dengan hamparan tikar yang usang dan nyaris tanpa perabot.

Disebelah rumah tersebut, tampaklah deretan rumah petak yang berdampingan. Inilajh rumah istri-istri beliau, pendamping setia di kala suka maupun duka.


Sabtu, 07 Mei 2011

permintaan ku,,

jka qu jtuh nanti. bntulah aku untk bngun,.. obati lukaku, dan

 hpus air mtaku.. dan jka aku lemah, bantu langkahku dan trsnyumlah untkku. jka aku buta bimbing langkahku dan trangi mimpiku. jka aku brsdih, tnjukkan aku bhgia,, ajarkn aku trsenyum. dan prlhatkan pdaku ceriamu, namun jka aku mati.
jangan menangis!! jngan kecewa!!. jangan trluka!!, 
karena.
jka kmu menangis, aku tak mampu lgi. trbangun untk mnghapus perihmu,
aku brjanji. kan tetap hidup dlam 
Hatimu sampai bnar2 kmu minta q tuk pergi
 ..

sahabat,,

Swtu hr CINTA & SAHABAT b"jln d'desa

Tiba2 CINTA jth k dLm tlaga, knp??

Krn CINTA itu buta..

Lalu SAHABAT pun ikut trjun, knp??

Krn SAHABAT akn b"buat ap sj demi CINTA

d'dlm telaga CINTA hilang


knp??

Krn CINTA itu halus,mudah hilang jk tak d'jg & sulit d'cri..

Sedngkn SAHABAT msh m'cri2 dan mnunggu CINTA..


knp??

Krn SAHABAT it sejati & akan kekal sbg SAHABAT yg setia..

S0..

Hargai & sayangilah SAHABAT mu slagi dy msih ada..