Selasa, 23 November 2010

Perilaku Pasar Konsumen

 
Pada tanggal 17 November 2010 kemarin, umat Islam sedunia merayakan Hari Besarnya, yaitu, Idul Adha, atau yang sering di sebut juga Idul Kurban.

Banyak pedagang yang berinisiatif untuk menjual hewan-hewan kurban.
Hal ini memudahkan bagi konsumen untuk membeli hewan-hewan kurban tersebut, di karenakan membludaknya pedagang-pedagang hewan-hewan kurban di mana-mana  di pinggir-pinggir jalan, di dalam perumahan, bahkan di pelosok perkampungan pun ada. 

Dalam hal ini, sasaran pemasarannya adalah orang-orang yang ingin berkurban tetapi tidak menyukai daging kambing atau sejenisnya. Dalam suasana seperti itu, munculah pedangang hewan ternak sapi tersebut untuk menawarkan barang dagangannya kepada konsumen. Kemudian, biasanya dalam suasana seperti itu, pedangang dapat menjual sapi-sapinya itu berkali-kali lipat dari hari-hari biasanya. Hal ini biasanya terjadi menjelang kumandangnya takbir di malam takbiran Idul adha tersebut (H-1).  Biasanya pembeli membeli sapi-sapi tersebut dari orang-orang terdekat atau yang lokasi dekat dari rumah ata empat penyembelihan sapi-sapi tersebut.

Mungkin bagi kaum yang berbeda keyakinan bertanya-tanya, Mengapa Umat Islam pada saat itu berbondong-bondong membeli sapi-sapi t ersebut,,???? Ini di karena, dalam agama Islam ada suatu kisah yang berasal dari Nabi Ibrahim as dengan Nabi Ismail as. Maka dari itu, Umat Islam berbondong-bondong membeli sapi pada saat itu di karenakan mengikuti ajaran Nabi-Nabi terdahulu.

Tidak seperti berkurban kambing, yang tiap orang satu kambing. Apabila seseorang berniat berkurban sapi, maka sapi ini tidak ia beli sendiri. Melainkan patungan yang terdiri dari tujuh orang.Dalam hal ini, model pengambilan keputusan untuk membelinya adalah dengan berdiskusi tujuh orang yang bersangkutan tersebut. Dan begitu juga dengan pemecahan masalahnya, di diskusikn pula dengan ke tujuh orang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 23 November 2010

Perilaku Pasar Konsumen

 
Pada tanggal 17 November 2010 kemarin, umat Islam sedunia merayakan Hari Besarnya, yaitu, Idul Adha, atau yang sering di sebut juga Idul Kurban.

Banyak pedagang yang berinisiatif untuk menjual hewan-hewan kurban.
Hal ini memudahkan bagi konsumen untuk membeli hewan-hewan kurban tersebut, di karenakan membludaknya pedagang-pedagang hewan-hewan kurban di mana-mana  di pinggir-pinggir jalan, di dalam perumahan, bahkan di pelosok perkampungan pun ada. 

Dalam hal ini, sasaran pemasarannya adalah orang-orang yang ingin berkurban tetapi tidak menyukai daging kambing atau sejenisnya. Dalam suasana seperti itu, munculah pedangang hewan ternak sapi tersebut untuk menawarkan barang dagangannya kepada konsumen. Kemudian, biasanya dalam suasana seperti itu, pedangang dapat menjual sapi-sapinya itu berkali-kali lipat dari hari-hari biasanya. Hal ini biasanya terjadi menjelang kumandangnya takbir di malam takbiran Idul adha tersebut (H-1).  Biasanya pembeli membeli sapi-sapi tersebut dari orang-orang terdekat atau yang lokasi dekat dari rumah ata empat penyembelihan sapi-sapi tersebut.

Mungkin bagi kaum yang berbeda keyakinan bertanya-tanya, Mengapa Umat Islam pada saat itu berbondong-bondong membeli sapi-sapi t ersebut,,???? Ini di karena, dalam agama Islam ada suatu kisah yang berasal dari Nabi Ibrahim as dengan Nabi Ismail as. Maka dari itu, Umat Islam berbondong-bondong membeli sapi pada saat itu di karenakan mengikuti ajaran Nabi-Nabi terdahulu.

Tidak seperti berkurban kambing, yang tiap orang satu kambing. Apabila seseorang berniat berkurban sapi, maka sapi ini tidak ia beli sendiri. Melainkan patungan yang terdiri dari tujuh orang.Dalam hal ini, model pengambilan keputusan untuk membelinya adalah dengan berdiskusi tujuh orang yang bersangkutan tersebut. Dan begitu juga dengan pemecahan masalahnya, di diskusikn pula dengan ke tujuh orang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar