Sabtu, 06 November 2010

Tugas Softskill 4

Meneg BUMN: Tak ada penutupan PG di Jatim



GRESIK: Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menegaskan tidak akan ada  penutupan pabrik gula di Jawa Timur, termasuk tujuh PG milik PTPN XI yang merugi.

Pernyataan ini disampaikan sebagai jawaban atas permintaan Pemprov Jatim, yang meminta pihaknya mempertimbangkan proses penutupan tujuh PG yang merugi.

"Untuk sementara tidak ada kebijakan penutupan PG di Jatim, ini termasuk tujuh PG yang ada rencana akan ditutup. Pernyataan ini sebagai jawaban buat Pemprov Jatim, karena Pak Karwo [Soekarwo, Gubernur Jatim] sempat menanyakan soal itu," kata Mustafa saat meresmikan sejumlah proyek strategis di PT Petrokimia Gresik, hari ini.

Sejumlah proyek yang diresmikan itu a.l peningkatan utilitas pembangkit listrik batu bara milik PT Petrokimia Gresik, pabrik NPK Fusion unit 1 dan 2 serta desalinasi reverse osmosis milik PT Pupuk Kaltim.

Selain itu ada pemancangan tiang pertama pabrik asam fosfat milik PT Petro Jordan Abadi, dan pemancangan tiang pancang pertama Terminal multi purpose Teluk Lamong milik PT Pelabuhan Indonesia III.

Mustafa menyatakan persoalan industri gula, khususnya di Jatim, mesti diselesaikan secara menyeluruh, baik sektor on farm maupun off farm.

"Untuk off  farm ini merupakan domain BUMN karena terkait manajemen dan industri maka akan ada proses evaluasi terkait kinerja. Ke  depan program revitalisasi industri gula akan dilanjutkan, termasuk akan menata tata niaganya khususnya pola pembelian tebu petani, " tegasnya.

Mustafa menegaskan kini ada dana untuk perbaikan industri gula sebesar Rp7,4 triliun dan sejumlah dana untuk program bantuan kredit sektor on farm, baik KUR maupun KKPE.

Dia meminta khusus untuk sektor on farm agar ditangani dan dibantu penyediaannya oleh Pemerintah Daerah, termasuk Pemprov Jatim sebagai sentra gula nasional.

"Saya minta kepala daerah khususnya Gubernur Jatim agar membantu menyiapkan tambahan lahan untuk perluasan tanam tebu. Ini agar ada dukungan bagi PG sehingga ada kesesuaian antara luasan lahan dan pasokan tebu sebagai bahan baku dengan kapasitas giling PG," ujarnya.

Sebelumnya, manajemen PTPN XI sempat mewacanakan akan menutup tujuh unit PG miliknya yang selalu merugi sebesar Rp9 miliar- Rp10 miliar setahun setiap PG. Ketujuh PG itu terdiri atas PG Olehan, PG Wringin, PG Panji (ketiganya berlokasi di Kabupaten Situbondo), PG Wonolangan, PG Pajarakan, PG Gending (ketiganya di Kab. Probilinggo) dan PG Kanigoro di Kab. Madiun.

Namun, sejumlah kalangan menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana penutupan PG milik PTPN XI itu. Beberapa pihak yang menolak rencana itu a.l. Pemprov dan DPRD Jatim serta APTRI. Bahkan, Gubernur Jatim Soekarwo sempat mengirim surat kepada Meneg BUMN untuk menggagalkan penutupan ketujuh PG milik PTPN XI.

Pemprov dan DPRD Jatim sendiri telah menyiapkan tim analisis ekonomi dan sosial untuk memberikan masukan, termasuk bila ketujuh PG itu akan diakuisisi oleh Pemprov.(er)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 06 November 2010

Tugas Softskill 4

Meneg BUMN: Tak ada penutupan PG di Jatim



GRESIK: Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menegaskan tidak akan ada  penutupan pabrik gula di Jawa Timur, termasuk tujuh PG milik PTPN XI yang merugi.

Pernyataan ini disampaikan sebagai jawaban atas permintaan Pemprov Jatim, yang meminta pihaknya mempertimbangkan proses penutupan tujuh PG yang merugi.

"Untuk sementara tidak ada kebijakan penutupan PG di Jatim, ini termasuk tujuh PG yang ada rencana akan ditutup. Pernyataan ini sebagai jawaban buat Pemprov Jatim, karena Pak Karwo [Soekarwo, Gubernur Jatim] sempat menanyakan soal itu," kata Mustafa saat meresmikan sejumlah proyek strategis di PT Petrokimia Gresik, hari ini.

Sejumlah proyek yang diresmikan itu a.l peningkatan utilitas pembangkit listrik batu bara milik PT Petrokimia Gresik, pabrik NPK Fusion unit 1 dan 2 serta desalinasi reverse osmosis milik PT Pupuk Kaltim.

Selain itu ada pemancangan tiang pertama pabrik asam fosfat milik PT Petro Jordan Abadi, dan pemancangan tiang pancang pertama Terminal multi purpose Teluk Lamong milik PT Pelabuhan Indonesia III.

Mustafa menyatakan persoalan industri gula, khususnya di Jatim, mesti diselesaikan secara menyeluruh, baik sektor on farm maupun off farm.

"Untuk off  farm ini merupakan domain BUMN karena terkait manajemen dan industri maka akan ada proses evaluasi terkait kinerja. Ke  depan program revitalisasi industri gula akan dilanjutkan, termasuk akan menata tata niaganya khususnya pola pembelian tebu petani, " tegasnya.

Mustafa menegaskan kini ada dana untuk perbaikan industri gula sebesar Rp7,4 triliun dan sejumlah dana untuk program bantuan kredit sektor on farm, baik KUR maupun KKPE.

Dia meminta khusus untuk sektor on farm agar ditangani dan dibantu penyediaannya oleh Pemerintah Daerah, termasuk Pemprov Jatim sebagai sentra gula nasional.

"Saya minta kepala daerah khususnya Gubernur Jatim agar membantu menyiapkan tambahan lahan untuk perluasan tanam tebu. Ini agar ada dukungan bagi PG sehingga ada kesesuaian antara luasan lahan dan pasokan tebu sebagai bahan baku dengan kapasitas giling PG," ujarnya.

Sebelumnya, manajemen PTPN XI sempat mewacanakan akan menutup tujuh unit PG miliknya yang selalu merugi sebesar Rp9 miliar- Rp10 miliar setahun setiap PG. Ketujuh PG itu terdiri atas PG Olehan, PG Wringin, PG Panji (ketiganya berlokasi di Kabupaten Situbondo), PG Wonolangan, PG Pajarakan, PG Gending (ketiganya di Kab. Probilinggo) dan PG Kanigoro di Kab. Madiun.

Namun, sejumlah kalangan menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana penutupan PG milik PTPN XI itu. Beberapa pihak yang menolak rencana itu a.l. Pemprov dan DPRD Jatim serta APTRI. Bahkan, Gubernur Jatim Soekarwo sempat mengirim surat kepada Meneg BUMN untuk menggagalkan penutupan ketujuh PG milik PTPN XI.

Pemprov dan DPRD Jatim sendiri telah menyiapkan tim analisis ekonomi dan sosial untuk memberikan masukan, termasuk bila ketujuh PG itu akan diakuisisi oleh Pemprov.(er)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar