Liburan,
waktu yang di tunggu di kala penat dengan rutinitas sehari-hari. Di kala pusing
dengan padatnya jadwal kuliah, hari liburlah yang sangat di tunggu-tunggu…
Selesai
ujian, di kala aku baru menginjak semester 2, aku mendapatkan jatah liburan
sekitar 4 bulan (dari Juli-Sept). Senang mendengarnya, tetapi melihat lamanya,
bosen juga sepertinya.
Pertengahan
ujian, Bu Lena, atasan orang tua aku, menghubungi aku menawarkan aku untuk
bekerja di kantornya. Posisi recptionist kebetulan sudah habis masa kontrak,
ingin cari orang, belum dapat. Kebetulan aku sedang libur, maka beliau
menghubungi aku. Awalnya aku ragu, tapi hati nurani aku ingin sekali memberikan
sedikit balasan untuk ibu ku. Akhirnya, aku terima tawaran bekerja itu.
Di
saat teman-teman yang lain asik liburan, aku malah sibuk kerja. Walau kerjaanya
santai, tapi capek di jalan. Berangkat jam 05.00 pulang jam 17.15. Di tambah,
puasa pula lagi. Tiap hari, aku dan bapak buka puasa di kereta. Ke kejar kereta
bogor, kita buka di manggarai, gag ke kejar, kita buka di gambir. Tiap hari aku
berlari mengejar kereta. Ini semua aku lakukan demi IBU…. :)
Berlalu
lah 4 bulan, tersisa seminggu hari libur ku, aku gunain buat istirahat.
Terkumpulah uang di aku sekitar 3 jutaan. Aku kasih semuanya untuk Ibu. :)
Sekarang,
masuk semester 5, kembali aku mendapatkan liburan. Tapi kali ini hanya 3 bulan,
(Juni-Sept). Bu Lena kembali menghubungiku. Malah dari sebelum libur, beliau
telah menghubungiku. Aku di minta bekerja kembali. Tapi kali ini aku “naik
jabatan”. Yang tadinya aku sebagai receptionist, sekarang aku di bagian
finance. Santai sih kerjanya, hanya menelpon klien yang masih menunggak
pembayaran.
Tapi
untuk kerja yang sekarang, niat aku bukan untuk memberi ke IBU lagi. Tapi aku
ingin beli notebook untuk tugas akhir nanti.
Kerja kali ini aku ingin bentukan
barang. Kalau ada lebihnya, ingin sekali aku ganti handphone dengan kamera yang
lebih baik dari yang aku punya sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar